Sabtu, 23 Juli 2011

Rock, Musisi Legenda dan Pendatang Baru


INILAH.COM, Jakarta - Java Rockin'land berlangsung untuk ketiga kalinya di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara mulai 22 hingga 24 Juli 2011. Menghadirkan banyak musisi rock, perpaduan musisi legenda dan pendatang baru.

Seperti apakah Java Rock in' Land 2011? Berikut ini wawancara INILAH.COM dengan President Director Java Festival Production, Dewi Gontha selaku penyelenggara konser yang disponsori Gudang Garam di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (23/7) malam.

Ini sudah tiga kali mengadakan festival musik rock terbesar Asia Tenggara, kenapa memilih musik Rock?
Kalau dibilang selalu berjenis Rock nggak juga. Kita juga mengadakan festival ada tiga, Java Jazz, Java Rockin'land dan Soulnation. Jadi otomatis kalau untuk Java Rockin Land ya, musiknya arahnya lebih ke rock.



Melihat banyaknya penonton di hari pertama yang mencapai 10 ribu orang, bagaimana dengan malam (23/7) ini?
Waktu di preskon pertama saya pernah bilang target penonton 60 ribu. Untuk hari pertama saya yakin itu melebihi 10 ribu penonton. Saya jamin itu, cuma saya bisa memastikan jumlah penonton setelah selesai acara. Mudah-mudahan tercapai targetnya, karena malam ini lebih ramai dari kemarin.

Bagaimana dengan masalah keamanan?
"Kalau misalkan dari jumlah penonton kita baru bisa rilis setelah selesai acara, dari sisi keamanan kemarin sudah berjalan lancar. Kalau ada yang sakit masih bisa kita handle. Kita koordinasi dengan Polda. Kalau mereka menurunkan dari bagian mana, itu urusan mereka. Tetapi mayoritas keamanan di dalam banyak dari swasta yang kita hire (bayar).

Penonton antusias seperti apa?
Beda yaa, yang pasti orang-orang di Java Rockin'land lebih kritis kepada penonton. Terhadap bagaimana kita menjalankan acaranya dan pengisinya. Kalau di Java Rockin'Land kan, panggungnya banyak terus, variasinya banyak. Untuk masalah kritis kita tanggapin dengan positif.

Bagaimana sesungguhnya perkembangan rock di Indonesia sekarang?
Sangat senang, karena artis-artis luar yang datang jadi melihat musik Indonesia sangat variasi. Tidak hanya satu jenis musik. Dengan kesempatan ini masing-masing bisa mengekspose. Dan kita (JRL) juga dijadikan sebuah media untuk mereka menjadikan promosi bagi bandnya sendiri. Kita tidak hanya menampilkan band yang trend. Musisinya perpaduan. Ada artis yang legendaris dan ada artis yang baru itukan balance buat kita, dan itu akan terus kita lakukan.

Untuk pemilihan musisi yang tampil di Java Rock in' Land bagaimana?
Kalau musisi kita sering sharing dengan orang-orang media dan teman-teman yang bergerak di jalur musik. Kalau ditanya kenapa tidak datengikan musisi ini atau musisi itu? Kita kan ada keterbatasan juga antara jadwal bahkan biaya yang tidak sesuai.

Lantas, untuk mempersiapkan pagelaran ini?
Kita sebulan terakhir ini benar-benar sibuk banget. Cuma persiapan sudah sejak awal tahun mulai presentasi, tapi yang benar-benar ribet itu efektif sebulan terakhir ini.

Apa kendala yang dihadapi dalam persiapan?
Kalau dari sisi tim kita belum ada kendala. Karena setiap tahun kita tidak pernah berubah. Dari tahun ketahun kita semakin solid.

Kenapa memilih Ancol sebagai tempat konser?
Kalau dari sisi layout (tata letak), kita belum ada rencana berubah. Untuk band-band ini sudah maksimal. Tetapi untuk ke depannya kita belum ada rencana. So far pemilihan tempat itu sudah tepat, karena sampai saat ini wilayah outdoor saya sendiri belum menemukan sebagus ini.

Terakhir, apa yang dilihat dari pagelaran konser ini?
Kalau buat aku tahun pertama kan, sesuatu yang baru jadi banyak yang antusias. Untuk yang kedua juga antusias. tapi tidak seperti tahun sekarang. Dari pemilihan musisi juga berpengaruh, nama-nama yang kuat juga menentukan. sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar